Jumat, Januari 8

Lebih banyak benih untuk ‘kubah kiamat’

Sumber: BBC

Lebih banyak benih untuk ‘kubah kiamat’

Hampir 90.000 sampel benih tanaman makanan telah tiba di “kubah kiamat” (doomsday vault) di Lingkar Arktik, sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya yang pertama.

Pengiriman seberat empat ton itu menjadikan jumlah benih yang disimpan dalam penyimpanan beku itu menjadi lebih dari 20 juta.

Svalbard Global Seed Vault, membangun 130m di dalam sebuah gunung, dengan tujuan untuk melindungi spesies tanaman makanan dunia dari bencana alam dan manusia.

Fasiltas senilai $7 juta ( Rp 66,5 miliar) itu menghabiskan 12 bulan untuk dibangun dan dibuka pada Februari 2008.

“Kubah itu dibuka tahun lalu untuk memastikan bahwa, suatu hari, semua varietas tanaman makanan manusia bisa dilindungi dengan aman,” jelas Cary Fowler, direktur eksekutif dari Global Corp Diversity Trust (GCDT).

“Menakjubkan seberapa jauh yang telah kami capai menuju pencapaian tujuan itu.”

Datangnya muatan terkahir dari sampel benih tersebut berarti bahwa kubah itu, jauh di perut sebuah gunung di kepulauan Svalbard, Norwegia, sekarang menyimpan sepertiga dari varietas tanaman makanan yang paling penting di planet ini.

Di antara kedatangan ulang tahun itu adalah 32 varietas kentang dari bank-bank gen nasional Irlandia.

Diperkirakan kurangnya keragaman dalam tanaman kentang Irlandia memainkan peran besar dalam menyebarnya penyakit pada seluruh panenan negara itu di pertengahan tahun 1800-an, berkontribusi pada Kelaparan Besar.



Kubah itu, yang dioperasikan oleh sebuah kerjasama antara GCDT dan pemerintah Norwegia, menyimpan duplikat dari benih-benih yang disimpan dalam koleksi nasional.

Kubah itu berfungsi sebagai sebuah cadangan jika koleksi yang asli hilang atau rusak.

“Kami khususnya bangga melihat begitu banyak negara yang bekerja cepat untuk menyediakan sampel dari koleksi mereka untuk disimpan di dalam kubah itu,” kata Menteri Pertanian Norwegia Lars Peder Brekk.

“Itu menunjukkan bahwa terdapat situasi di dunia sekarang ini yang mampu melampaui politik dan menginspirasi suatu persatuan tujuan yang kuat di antara beragam komunitas bangsa-bangsa.”

Bersama dengan muatan benih0benih itu, para pakar perubahan iklim dan produksi makanan telah berkumpul di Longyearbyen untuk sebuah konferensi ulang tahun selama tiga hari.

Mereka akan memeriksa bagaimana perubahan iklim mengancam produksi makanan global, dan bagaimana keragaman tanaman akan meningkatkan keamanan makanan bagi orang-orang di wilayah-wilayah yang akan terpengaruh paling buruk.

Frank Loy, seorang penasihat lingkungan untuk Presiden Obama, berkata: “Sewaktu kita melihat riset mengindikasikan bahwa pemanasan global dapat melenyapkan produksi jagung sebesar 30% di Afrika bagian selatan dalam hanya masa 20 tahun, hal itu menunjukkan bahwa sekarang keragaman tanaman perlu menyesuaikan pertanian untuk perubahan iklim.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar