Jumat, Januari 8

Fortis membeli Kelompok RS Wokchardt, memperbaiki cacat jantung kompleks dari seorang bayi

Sumber: Pharmabiz.com

Fortis membeli Kelompok RS Wokchardt, memperbaiki cacat jantung kompleks dari seorang bayi

8 Jan 2010
Biro Kami, Bangalore

RS Wockhardt, sekarang sebuah rumah sakit jaringan dari Fortis, telah dengan sukses memperbaiki sebuah cacat jantung yang kompleks pada seorang bayi berusia 2 tahun dari Nigeria tanpa transfusi darah apa pun.

Sebuah tim pakar jantung yang dipimpin oleh Dr N S Devananda, konsultan ahli bedah jantung, RS Wockhardt telah melakukan pembedahan besar jantung terbuka itu. Sang bayi Brendan menderita kelainan jantung bawaan yang disebut sebagai Tetralogy of Fallot atau sindroma bayi biru kompleks.

“Dalam sindroma ini darah yang bersih dan tidak bersih tercampur di jantung dan aliran darah ke paru-paru menurun. Itu adalah kelainan jantung kompleks yang paling umum, yang terjadi dalam 55-70 dari kasus-kasus. Itu terbukti fatal jika tidak ditangani tepat waktu,” kata Dr Devananda.

Suatu tantangan bagi tim jantung itu adalah bahwa orangtua dari bayi itu berasal dari komunitas Saksi-Saksi Yehuwa dan karena keyakinan religius mereka, transfusi darah atau penggunaan darah apa pun tidak dapat diterima.

Untuk menangani sindroma bayi biru, para ahli bedah memiliki dua pilihan penanganan. Satu adalah penanganan paliatif (yang meringankan-ss-IN) dimana tidak dilakukan pembedahan jantung terbuka dan kelainan ini ditangani dengan operasi ‘shunt’. Yang kedua adalah perbaikan lengkap yang adalah sebuah penanganan yang definitif. Di sini pasien menjalani sebuah pembedahan jantung terbuka dengan sebuah mesin jantung paru-paru. Dalam kasus pasien bayi, tim jantung memilih opsi kedua karena nilai kuratifnya. “Namun mesin jantung paru-paru mensyaratkan 500 ml darah untuk mengeluarkan udara dan hemoglobin ‘tetap’ di tingkat yang dapat diterima. Bayi itu berbobot hanya 11 kilogram dengan volume darah sekitar 900 ml. Untuk melakukan sebuah jantung terbuka terbukti sulit tanpa penggunaan darah tambahan,” dia berkata.

Tim itu memodifikasi sirkuit mesin jantung paru-paru itu sedemikian rupa sehingga total volume dasar dikurangi hingga sesedikit mungkin. Teknik hemo-filterasi itu digunakan untuk mengeluarkan kelebihan air dari dalam tubuh sebelum bayi itu menjalani pembedahan jantung terbuka dan keluar dari UGD dalam 24 jam. Satu minggu setelah pembedahan, tim jantung melaporkan bahwa bayi itu bisa memulai kehidupan yang aktif seperi anak-anak mana pun seusianya dan semua tes paska operasi adalah normal.

1 komentar: