Kamis, Januari 7

Kelompok Yehuwa berfokus pada memegang iman


Kelompok Yehuwa berfokus pada memegang iman

Oleh Kellie Bramlet | AVALANCHE-JOURNAL
Minggu, 3 Januari 2010-01-06

Hampir 900 pria, wanita dan anak-anak sedang belajar bagaimana melindungi dengan lebih baik kerohanian mereka akhir pekan ini di kebaktian wilayah Saksi-Saksi Yehuwa. Kebaktian itu dimulai hari Sabtu pagi di Auditorium City Bank di kampus Texas Tech. Itu akan dimulai lagi pagi ini pada pukul 9:40 dan berakhir sore itu.

Diorganisasi oleh Persaudaraan Sedunia dari Saksi-Saksi Yehuwa, kebaktian itu menampilakn serangkaian pembicara yang berfokus pada tema, “Melindungi Kerohanian Saudara.” Sepanjang hari Sabtu, para penatua gereja membahas cara-cara para pengikut bisa memegang iman mereka meski banyak pengalih perhatian yang dihadapi masyarakat dewasa ini.

Bob Rogers, seorang penatua gereja, memulai simposium “Waspada pada Bahaya atas Kerohanian Saudara” dengan sebuah analogi mengendarai mobil. Sama seperti ada banyak faktor yang bisa mengalihkan seorang pengemudi dari menjaga arahnya secara aman, Rogers berkata terdapat banyak pengaruh yang bisa mengalihkan seseorang dari tetap setia pada imannya.

“Kita harus berhati-hati, secara rohani,” dia berkata.

Di antara pengalih tersebut Rogers menyebutkan acara televisi, video game, internet, musik, alkohol, bekerja waktu panjang dan orang-orang lain. Dia membahas lereng licin yang bisa dialami seseorang jika mereka mulai mengakui semua pengalih tersebut.

“Pengalih tersebut, apa pun bentuknya, bisa merampok kita secara rohani,” kata Jeremy Torres, seorang pembicara lain.

Sepanjang khotbah itu, para pembicara mengundang beberapa Saksi-Saksi Yehuwa untuk mendiskusikan bagaimana mereka secara pribadi telah tersesat karena pengalih perhatian. Seorang ayah dari tiga anak berkata keluarganya menyingkirkan televisi satelit ketika mereka mendapati diri mereka menjauh dari Yehuwa, nama yang agama mereka lebih pilih untuk Allah. Sekarang mereka menghabiskan lebih banyak waktu berfokus pada iman mereka, dia berkata.

Seorang pria lain memberitahu hadirin bagaiman pekerjaan nya yang dahulu mensyaratkan waktu panjang yang mencegah dia membaktikan waktu untuk membagikan imannya dengan orang lain. Dia meninggalkan jabatan itu dan mendapatkan sebuah pekerjaan paruh waktu, yang membuat dia bisa menggunakan waktu luangnya yang baru untuk mengajar orang lain pengajaran gereja itu.

Seorang gadis beruisa 12 tahun menjelaskan keputusannya untuk tidak bergabung dengan tim bola voli sekolahnya karena meski dia senang melakukannya, dia merasa itu akan mengambil waktu jauh lebih banyak dari imannya, secara potensial menempatkan dirinya pada tekanan teman sebaya dan menjauhkan dirinya dari pengajaran Alkitab. Dia berkata bahwa keputusannya menunjukkan kepada teman sekelasnya betapa penting agamanya bagi dirinya.

Sandy Ochoa, seorang penatua gereja dan pembicara terakhir dari simposium itu, menggunakan perumpamaan lain untuk menjelaskan tantangan yang dihadapi para pengikut dengan membandingkan penyakit masyarakat dengan penyakit fisik.

“Dunia berada di tengah-tengah sakit rohani,” dia berkata.

Ochoa terus menjelaskan bahwa ketika orang sakit secara fisik mereka bisa merasakannya, namun mereka mungkin tidak menyadari ketika mereka sakit secara rohani. Dia menganjurkan para pengikut untuk meluangkan waktu untuk memeriksa kerohanian mereka sendiri. Dia berkata faktor-faktor yang bisa membuat seseorang sakit secara rohani berada di sekitar kita, karena dunia telah tumbuh toleran pada kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran Yehuwa. Dia berkata bahwa internet dan media, khususnya acara TV yang menggambarkan seks pranikah dan homoseksualitas sebagai “normal,” sering kali memberikan masyarakat gambar-gambar dan gagasan yang bisa membuat mereka menjadi sakit secara rohani.

“Kita hidup dalam generasi yang miring dan bengkok,” dia berkata.

Robert Sprecher, seorang Saksi Yehuwa asa Portales, N.M., yang hadi di kebaktian itu, berkata bahwa kebaktian itu memberikan kepada semua yang hadir kesempatan untuk merenungkan kehidupan mereka sendiri.

“Melihat kualitas kerohanian kita membantu kita dalam aspek-aspek kehidupan yang lain,” dia berkata.

Jason Rogers, seorang Saksi Yehuwa dari Hobbs, N.M., berkata dia menghargai bagaimana kebaktian itu menyatukan semua bersama, termasuk para pengikut dari semua umur dan ras.

“Mereka datang ke sini dan mereks seperti kakak dan adik. Semua disambut,” dia berkata. “Dan hal itu sulit ditemukan dewasa ini.”

Kebanyakan yang hadir adalah Saksi-Saksi Yehuwa dari New Mexico.

Kebaktian wilayah itu diorganisasi oleh Persaudaraan Sedunia dari Saksi-Saksi Yehuwa untuk memastikan bahwa semua yang hadir menerima pelajaran yang sama, tidak peduli di mana mereka menghadiri kebaktian yang diadakan di berbagai lokasi di seluruh dunia. Meskipun terbuka bagi umum, kebaktian ini diadakan bagi sebuah wilayah lokal dari bagian berbasis New Mexico. Di tahun-tahun yang lalu kebaktian diadakan di Roswell, N.M., namun pindah ke Lubbock tahun ini setelah negosiasi kontrak tidak tercapai. Setengah wilayah dari West Texas mengdakan kebaktian mereka beberapa bulan yang lalu.

“Kami benar-benar menghargai sambutan kota ini,” kata Mark Cillis, pengawas dari departemen layanan berita area Saksi-Saksi Yehuwa.
“Kami senang berada di sini.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar