Rabu, Februari 3

Saksi-Saksi Yehuwa ajukan banding ke Mahkamah Agung Tajikistan

Sumber: JW-Media.org

Untuk Rilis Segera
2 Februari 2010

Saksi-Saksi Yehuwa ajukan banding ke Mahkamah Agung Tajikistan

DUSHANBE, Tajikistan—Saksi-Saksi Yehuwa di Republik Tajikistan telah mengajukan banding supervisi kepada Presidium Mahkamah Agung atas keputusan pengadilan lebih rendah yang telah menolak keluhan mereka atas keputusan Kementerian Kebudayaan, yang menghentikan kegiatan lembaga religius nasional mereka.

Saksi-Saksi Yehuwa telah aktif di Tajikistan selama lebih dari 50 tahun. Setelah perpecahan Uni Soviet, mereka diizinkan mendaftar secara resmi pada tahun 1994. Pada tanggal 11 Oktober 2007, kegiatan mereka secara tak disangka-sangka dihentikan oleh Kementerian Kebudayaan Tajikistan di bawah hukum republik yang ada pada waktu itu Tentang Organisasi Agama dan Religius, yang sekarang telah dicabut. Salah satu alasan prinsipil atas penghentian kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa adalah pelayanan umum mereka, suatu kegiatan religius penuh damai yang diakui dan direspek secara internasional oleh kebanyakan negara. Pada tanggal 29 September 2009, seorang hakim pemeriksa di Dushanbe menolak sebuah pendaftaran oleh Saksi-Saksi Yehuwa yang meminta keputusan Kementerian Kebudayaan itu dibatalkan. Banding mereka setelah itu ditolak oleh Kolegium Militer dari Mahkamah Agung pada tanggal 12 Februari 2009.

Pada bulan Maret 2009, Tajikistan memberlakukan sebuah hukum baru yang mengatur lembaga religius. Hukum baru itu mengizinkan lembaga religius yang terdaftar “untuk melakukan kegiatan pengabaran dalam skala besar,” sesuai dengan Konstitusi Tajikistan dan perjanjian-perjanjian internasional. Menjelaskan tujuan dari hukum baru itu, Duta Besar Nuriddin Shamsov, Kepala Delegasi untuk Tajikistan, memberitahu Pertemuan Badan Permanen dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa pada tanggal 2 April 2009, bahwa pemerintahnya sedang “melakukan upaya untuk memastikan toleransi religius dan sedang berupaya untuk berurusan dengan berbagai kelompok minoritas religius secara penuh respek,” yang mana dikatakan oleh duta besar itu termasuk Saksi-Saksi Yehuwa.

“Saksi-Saksi Yehuwa di Tajikistan berharap upaya banding supervisi mereka akan diterima, khususnya dengan memandang ketetapan-ketetapan dari hukum baru Tajikistan tentang lembaga religius,” demikian pernyataan Gregory Olds, seorang pengacara hak asasi manusia yang mengikuti kasus ini secara dekat. “Suatu keputusan yang positif akan membuat Saksi-Saksi Yehuwa di Republik Tajikistan untuk melanjutkan ibadat mereka yang penuh damai dan sumbangan positif yang mereka lakukan kepada rakyat Tajik melalui cara hidup mereka yang taat hukum dan kepatuhan mereka pada nilai-nilai moral yang tinggi.”

Kontak:
Kontak A.S.: Paul D. Polidoro, telepon (845)-306-0711
Kontak Belgia: Luca Toffoli, telepon +32-2 782-00-15
Kontak berbahasa Rusia: Yuriy Toporov, telepon +7 (727)-23-23-662

Tidak ada komentar:

Posting Komentar