Selasa, Maret 2

Saksi-Saksi Yehuwa menghendaki pedoman atas produk-produk darah


Saksi-Saksi Yehuwa menghendaki pedoman atas produk-produk darah

Oleh Shane Hickey
Sabtu 27 ebruari 2010

Para Dokter, perawat dan profesional medis lainnya telah diminta untuk mengembangkan sebuah kebijakan yang konsisten tentang bagaimana berurusan dengan Saksi-Saksi Yehuwa yang menolak menerima transfusi darah karena keyakinan religius mereka.

Kemarin, seorang Saksi Yehuwa berkata bahwa ada kegelisahan yang konstan di antara calon-calon ibu di dalam agama itu bahwa dokter akan bereaksi secara negatif kepada mereka sewaktu mereka mencari perawatan.

Saksi-Saksi Yehuwa menolak menerima darah karena keyakinan mereka bahwa Alkitab meminta mereka untuk menjauhkan diri. Sejumlah kasus terkenal yang melibatkan wanita yang menolak penanganan muncul di pengadilan di tahun-tahun belakangan ini.

Kemarin, Belinda Slator, seorang ibu dari tiga anak dari Blanchardstown di Dublin, berkata bahwa dalam beberapa kesempatan dokter akan berkata, “Anda tidak menerima darah, apakah anda lebih memilih mati?” atau “Anda membiarkan bayi anda mati?”.

Namun, dalam kesempatan lain, staf medis telah bersikap positif dan dia tidak merasa “dipandang rendah”, kata Slator.

“Jika terdapat suatu sikap yang konsisten dari profesi medis, maka kita tidak akan merasa gelisah sewaktu dirawat,” dia berkata.

Komentarnya muncul dalam sebuah konferensi di Rumah Sakit Universitas Wanita dan Bayi dari Coombe yang bertujuan untuk menghasilkan pedoman nasional tentang bagaimana cara berurusan dengan ibu yang menolak produk darah,

Transfusi

Saksi-Saksi Yehuwa telah menolak transfusi darah sejak tahun 1940, ketika praktek itu meluas, karena mereka percaya di dalam Alkitab Allah melarang mereka.

Mark O’Malley, yang mengoordinasikan layanan informasi rumah sakit bagi Saksi-Saksi Yehuwa di Irlandia, berkata bahwa mereka yakin bahwa mereka harus menjauhkan diri dari darah, yang mereka pandang suci. Suatu ayat dari kitab Kejadian, “Hanya daging dengan jiwanya—darahnya—jangan dimakan”, dirujuk oleh agama itu sebagai alasan atas keyakinan mereka.

“Kami yakin Alkitab berkata untuk menjauhkan diri. Jika seorang dokter berkata agar menjauhkan diri dari alkohol, kita tidak akan mengambil sebotol Jameson (minuman keras-red),” kata O’Malley.

Ketua dari Rumah Sakit Universitas Wanita dan Bayi Coombe Dr. Chris Fitzpatrick berkata bahwa mereka merespek hak dari orang dewasa yang kompeten mana pun untuk menolak perawatan medis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar