Kamis, Maret 25

Kepolisian di Rusia menyita literatur religius dari rumah-rumah umat

Sumber: JW-Media.org

Untuk Rilis Segera
24 Maret 2010

Kepolisian di Rusia menyita literatur religius dari rumah-rumah umat

TAMBOV, Rusia—“Ketika polisi muncul di rumah kami pagi-pagi sekali, saya merasa tidak beralasan untuk khawatir akan kebebasan saya dan keselamatan anak-anak saya.” Larisa Cheprunova, yang rumahnya diperiksa, merasa syok atas apa yang terjadi. “Kami selalu merespek pihak berwenang, namun para petugas memperlakukan kami seperti kriminal; mereka berbicara kasar, mengambil barang-barang dan literatur milik kami, dan membuat anak-anak kami ketakutan!”

Kira-kira pukul 7 pagi, pada tanggal 17 Maret 2010, tiga kelompok polisi tiba secara bersamaan di tiga rumah yang dihuni oleh empat keluarga Saksi-Saksi Yehuwa yang tinggal di kota Tambov. Penghuni rumah tersebut terbangun oleh polisi yang, dengan memegang surat perintah pengadilan, datang untuk menggeledah rumah-rumah itu. Para petugas menyita perpustakaan pribadi, mengambil semua literatur Alkitab serta dokumen bisnis, komputer, data elektronik, bahkan album foto keluarga dan surat-surat pribadi. Kejadian tersebut terjadi tidak lama setelah diperbaruinya kembali Daftar Federal dari Materi Ekstremis di mana publikasi-publikasi baru dari Saksi-Saksi Yehuwa telah ditambahkan.

Perintah pengadilan itu didasarkan pada kasus baru-baru ini yang diajukan di bawah Artikel 282 dari Hukum Kriminal Federasi Rusia, “Menghasut Kebencian dan Kekerasan, dan Merendahkan Martabat Manusia.” Sebagai respon atas mosi yang diajukan oleh Penyidik Igor Avdeyev, sebuah keputusan dikeluarkan oleh Hakim Lyudmila Ryazantseva dari Pengadilan Distrik Leninskiy dari Kota Tambov yang mengizinkan penggeledahan itu. Menurut keputusan itu, petugas harus menyita “barang, literatur, media elektronik yang menganjurkan kebencian religius serta . . . dokumen lain yang mencatat kegiatan organisasi religius itu.”

Selama penggeledahan polisi tidak memberitahukan kepada pemilik rumah tentang hak-hak mereka, memberikan salinan perintah pengadilan yang mengizinkan penggeledahan mereka, atau mengizinkan mereka untuk menghubungi seorang pengacara. Dalam beberapa kasus para pemilik rumah tidak diizinkan untuk menggunakan telepon pribadi mereka. Selama penggeledahan dari apartemen milik Cheprunov, nada bicara yang tinggi dari para petugas kepolisian telah membuat takut anak perempuan keluarga itu, yang mulai menangis dan memohon agar polisi tidak membawa orang-tuanya. Polisi menggeledah rumah yang lain, milik keluarga Tagayev, menyita satu salinan Perjanjian Baru yang diterbitkan di Moskow pada tahun 1988 serta publikasi-publikasi Saksi-Saksi Yehuwa.

Vasiliy Kalin, Ketua dari Pusat Administratif Saksi-Saksi Yehuwa di Rusia, yang hidup selama masa represi dan mengalami sendiri penganiayaan religius, menyatakan sebagai berikut: “Apa yang terjadi di Tambov mengingatkan kita aka masa-masa sulit di masa lalu ketika berdasarkan laporan-laporan fitnah dan tuduhan-tuduhan palsu serta tidak adanya dasar apa pun, Saksi-Saksi Yehuwa kehilangan harta milik mereka dan dianiaya secara kriminal. Pada waktu itu para petugas KGB datang malam-malam sekali atau pagi-pagi sekali, menggeledah rumah-rumah, membawa literatur dan barang-barang milik pribadi. Apa yang terjadi sekarang terlalu sama, terlalu seperti apa yang terjadi di tahun 1951 ketika aksi-aksi semacam itu dalam skala besar akhirnya membuat ribuan Saksi-Saksi Yehuwa dideportasi ke Siberia.”

Kontak:
Di Rusia: Grigory Martynov, telepon +7 (812) 702-26-91
Di AS: Mario Moreno, telepon +1 845 306 0711

Tidak ada komentar:

Posting Komentar