Jumat, Maret 5

Bantuan bencana Saksi-Saksi Yehuwa di Haiti menonjolkan persatuan internasional


4 Maret 2010

Bantuan bencana Saksi-Saksi Yehuwa di Haiti menonjolkan persatuan internasional

Dr Mattias merawat seorang korban.
Eksklusif Untuk Dominican Today

Santo Dominingo- Sewaktu seorang wanita di Haiti menerima pelajaran Alkitab dari seorang Saksi-Saksi Yehuwa, ia mungkin berharap hal itu akan meningkatkan kehidupannya. Yang tidak disangka-sangka olehnya, hal itu secara harfiah menyelamatkan kehidupannya.

Laporan-laporan mengindikasikan bahwa pengajar pelajaran Alkitab wanita ini secara harfiah mengorbankan kehidupannya sendiri untuk melindungi dia dari reruntuhan mematikan selama gempa bumi berkekuatan 7,0 pada tanggal 12 Januari itu.

Setelah gempa, pelajar itu dipindahkan ke kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa di Santo, dekat Port-au-Prince, Haiti, dimana perbuatan keibaan hati dan kebaikan terjadi dalam skala yang bahkan lebih besar.

Dengan bekerjasama dengan pihak berwenang setempat dan perwakilan-perwakilan bantuan bencana lainnya, Saksi-Saksi terorganisasi untuk membantu merawat kebutuhan darurat dari rekan-rekan seiman mereka dan korban lainnya di Haiti. Pada pukul 2:30 pagi, Kamis, 14 Januari, supir-supir truk Saksi dari kantor cabang mereka di Republik Dominika melewati perbatasan dengan angkutan persediaan bantuan seberat 6,8 ton. Mereka adalah beberapa dari yang pertama kali tiba di tempat kejadian. Mereka terus mengirimkan bantuan 13,6 ton berupa makanan dan obat-obatan setiap beberapa hari.

Setelah menghabiskan waktu 24 jam dalam bantuan bencana tanpa henti hanya beberapa hari setelah bencana, salah satu pekerja, seorang utusan injil saksi di Santo Dominingo berkata, “Kami tiba kembali di rumah kami pada pukul 2 pagi dengan kondisi sangat kelelahan.” Dia melanjutkan, “Kami tidak bisa melakukannya dengan cara lain. Kerja keras ini adalah untuk manfaat kami. Hal itu membuat kami lebih kuat dan lebih puas! Adalah hak istimewa untuk merawat kebutuhan darurat dari saudara-saudari terkasih kami di Haiti.”

Dokter Dominika Evan Batista salah satu dari Saksi-Saksi yang ke Haiti untuk membantu.

Suatu kelompok para dokter Saksi dan staf medis dari Dominika mulai tiba kurang dari 24 jam setelah gempa. Di antara kelompok ini 19 orang adalah ahli bedah ortopedik, seorang ahli bedah umum dan bidang-bidang medis lain. Mereka dengan berani bekerja 15-20 jam per hari di bawah kondisi yang primitif selama satu minggu, hingga bantuan bencana oleh tim medis dari Prancis dan Eropa di bawah pengarahan NGO Aide Afrique, sebuah organisasi dari saksi-saksi yang merelakan diri dan menyumbang untuk menyediakan Bantuan kemanusiaan di seluruh Afrika. Ini adalah kesempatan pertama dimana mereka digunakan di belahan dunia barat.

Pada hari Rabu, 20 Januari, hari yang sama dimana sebuah gempa susulan hebat berskala 6,1 menghantam sebuah desa di sebelah barat Port-au-Prince, kelompok-kelompok yang terdiri dari Saksi-Saksi berbahasa Prancis dan Creole datang dari seluruh dunia yang merelakan diri bergabung dengan upaya bantuan bencana itu.

Kelompok-kelompok ini, termasuk kelompok Aide Afrique membawa serta dua orang ahli bedah, seorang petugas paramedis trauma, dua belas perawat, seorang bidan dan banyak profesinal medis lainnya serta sebanyak 2,2 ton obat-obatan dan peralatan termasuk sebuah kamar bedah bergerak, yang membuat mereka dapat mulai membantu korban yang terluka kritis dengan segera dan lebih dari 55 pembedahan dilakukan di tempat.

Balai Kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa di Santo, Republik Haiti, tidak terpengaruh oleh gempa dan digunakan sebagai klinik dan pusat medis sementara bagi yang terluka. Tiga Balai Kerajaan di wilayah bencana juga digunakan dengan cara serupa, dengan Saksi-Saksi Haiti setempat yang berprofesi sebagai dokter menyediakan perhatian medis.

Tim-tim saksi-saksi dari Prancis, Jerman, Swiss, Amerika Serikat, Guadalupe dan tempat lainnya merawat ratusan pasien, saksi dan non-saksi juga. Tak seorang pun yang ditolak. Bantuan ini terbukti tak ternilai, karena beberapa rumah sakit di Haiti hancur oleh gempat dan rumah sakit yang tersisa di wilayah itu kewalahan.

Pasien-pasien perawatan kritis telah dipindahkan oleh relawan ke rumah sakit di Republik Dominika. Secara total, 81 pasien perawatan kritis telah dirawat di Republik Dominika oleh tim dokter Dominika yang sama yang merupakan Perespon Pertama selama minggu pertama setelah Gempa bumi di Haiti itu.

Kebanyakan dari pasien tersebut selamat dan sedang dalam pemulihan. Salah seorang darinya, seorang anak laki-laki bernama Wesley, tampaknya menjadi yatim-piatu setelah gempa itu. Kaki kanannya telah diamputasi dan dia masih menderita akibat luka fisik dan psikologi. Namun ketika dia menerima kunjungan-kunjungan dari sahabat-sahabat Saksinya – keluarga-keluarga dari Kanada dan AS yang mempelajari bahasa Creole dalam upaya untuk mengjangkau hati dari orang-orang Haiti – matanya berbinar-binar, Senyuman di wajah seorang anak yang begitu terluka adalah sulit untuk dilupakan.

Merujuk pada upaya-upaya Saksi-Saksi di Republik Dominika ini, Ray Guinn, seorang Saksi-Saksi Yehuwa dari AS yang merelakan diri menjadi pengajar Alkitab di Republik Dominika, berkata, “Banyaknya tangan membuat beban menjadi ringan. Jadi, sidang-sidang di wilayah kami semua bersama-sama membantu.”

Seraya Guinn teringat membantu seorang wanita rekan seiman yang terluka untuk masuk ke ambulans, dia meratap, “Yang berat bukanlah sewaktu mengangkatnya, bagian yang berat adalah melihat air mata jatuh di wajahnya.” Wanita itu terhuyung dalam kesakitan, namun mendapatkan penghiburan sewaktu Guinn menyebutkan sebuah ayat kepadanya. “Terima kasih, terima kasih, terima kasih!” dia menangis.

Para relawan saksi tampaknya setuju bahwa mereka mendapakan kepuasan sejati, bukan hanya karena membantu sesama mereka denga bantuan praktis, namun juga dengan menyediakan pengetahuan berupa harapan Alkitab di masa depan dan jawaban Alkitab atas pertanyaan yang ditanyakan oleh jutaan orang: “Mengapa?”

Saksi-Saksi Neil dan Rebecca Collingbourne telah membantu banyak orang Haiti di rumah sakit di Republik Dominika, bahkan menyediakan penampungan sementara bagi beberapa korban gempa. Sewaktu ditanya apa perasaan mereka atas pekerjaan yang telah mereka lakukan, mereka mengutip kata-kata Yesus sendiri, “Lebih bahagia memberi daripada menerima.”

Diperkirakan terdapat 10.000 Saksi-Saksi Yehuwa yang tinggal di wilayah bencana. Sekarang, 6 minggu setelah tragedi hebat ini dan dengan hanya beberapa minggu sebelum musim penghujan tiba, 700.000 orang dilaporkan masih tinggal di tempat terbuka di penampungan darurat. Upaya-upaya sedang dilakukan untuk menyediakan perumahan singgah yang layak. Struktur kayu dan seng pabrikan sedang disiapkan untuk dipasang di tempat bagi kira-kira 5000 saksi-saksi yang telah kehilangan rumah mereka.

Saksi-Saksi Yehuwa di Haiti terhibur dan dikuatkan oleh perhatian pengasih yang ditunjukkan oleh rekan-rekan seiman mereka di seluruh dunia. Upaya bantuan bencana internasional Saksi-Saksi sekarang sedang dikoordinasikan oleh Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa dari kantor pusat dunia di Brooklyn dengan bantuan dari kantor cabang Republik Dominika, menyediakan bantuan praktis dan penghiburan rohani bagi para korban.

Biaya dari pekerjaan bantuan bencana Saksi-Saksi Yehuwa ini, seperti biasa, didanai oleh sumbangan yang diberikan tanpa nama bagi pekerjaan seluas dunia Saksi-Saksi.

Sementara bencana terakhir di Haiti ini mengungkapkan lebih banyak tentang pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa, mereka telah secara aktif mempromosikan pendidikan Alkitab di Haiti selama lebih dari 80 tahun. Mungkin, kali berikutnya seorang Saksi-Saksi Yehuwa menghampiri dan menawarkan sebuah pelajaran Alkitab cuma-cuma, kita masing-masing memiliki alasan untuk bertanya: Bagaimana organisasi ini dapat menyelamatkan hidup saya?

Ditulis oleh: Donald Elwell, Byron Smith

Tidak ada komentar:

Posting Komentar